MEDIA SELAYAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan memfokuskan program pembangunan tahun 2025 pada sektor infrastruktur pendidikan.
Sebanyak 243 sekolah akan direhabilitasi tahun ini melalui alokasi anggaran lebih dari Rp200 miliar.
Rehabilitasi ini mencakup perbaikan sekitar 1.500 ruang kelas belajar (RKB), fasilitas sanitasi seperti toilet dan musala, serta pembangunan toilet modern ramah lingkungan atau smart toilet, sejalan dengan arahan Presiden RI mengenai pentingnya sanitasi sehat di sekolah.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa di Sulsel, termasuk yang berada di daerah kepulauan dan terpencil, mendapatkan akses pendidikan yang layak, dengan infrastruktur yang aman dan nyaman,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin.
Anggaran pembangunan bersumber dari Dana Alokasi Umum Spesifik Grant (DAU SG) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Biaya perbaikan untuk satu ruang kelas diperkirakan mencapai Rp250 juta, sedangkan pembangunan toilet berkisar Rp100 juta per unit.
Tak hanya fokus pada rehabilitasi fisik, Pemprov Sulsel juga mengembangkan inovasi pemerataan akses pendidikan melalui program ‘sekolah rakyat’ dan ‘kelas jauh’. Anak-anak di pulau-pulau kecil tetap dapat belajar di ruang yang disulap dari rumah kayu atau bungalow, dengan proses belajar yang terintegrasi ke sekolah induk melalui sistem Dapodik.
Program rehabilitasi ini ditargetkan rampung dalam tiga tahun ke depan. Untuk tahun 2025, lebih dari 200 sekolah menjadi prioritas utama.
Gubernur Sulsel menekankan pentingnya percepatan program ini demi masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi muda Sulawesi Selatan.(*).