MEDIA SELAYAR - Dalam catatan ACC memberikan gambaran mengenai penindakan kasus korupsi selama satu tahun yang ditangani oleh aparat penegak hukum mulai dari Polres se-Sulsel, Polda Sulsel, Kejaksaan Negeri se-sulsel hingga Kejaksaan Tinggi Sulsel, Rabu (4/1).
Dimana, Catahu ini digelar di kantor Anti Corruption Committee Sulawesi Jl. AP Pettarani. Dalam catatan Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi masih banyak kasus korupsi yang hanya semangat di awal namun penanganannya tidak jelas yang menyebabkan pada akhirnya mandek.
Seperti yang ada di Kepolisian Daerah Sulsel, terdapat 10 kasus Penyidikan dan 19 kasus Penyelidikan yang sampai saat ini belum dituntaskan. Peneliti ACC Sulsel dari Polda Sulsel, Anggareksa mengatakan bahwa dilakukannya Catahu hari ini guna mengawasi kinerja dari apparat hukum dalam tindak pidana korupsi.
“Apa yang kami lakukan hari ini itu bagian dari peran serta masyarakat dalam mengawasi para kinerja apparat hukum khususnya dalam pemberantasan tindak pidana korupsi,” pungkasnya.
Tidak hanya itu, ia menjelaskan bahwa di antara 29 kasus di Kapolda, yang menarik perhatian publik adalah korupsi Dinas Perhubungan Sulsel.
“Di antara 29 kasus ini ada beberapa kasus yang menarik perhatian publik seperti dugaan korupsi pengadaan traffic light, Dishub Sulsel melibatkan mantan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel,” jelasnya.
Berikut keseluruhan kasus Korupsi Mandek di Sulsel pada Tahun 2022 sebagai berikut :
1. Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Penyidikan 4 kasus dan Penyelidikan 25 kasus
2. Kejaksaan Negeri Se Sulawesi Selatan, Penyidikan 23 kasus dan Penyelidikan 26 kasus
3. Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Penyidikan 10 kasus dan Penyelidikan 19 kasus
4. Kepolisian Resor Se Sulawesi Selatan, Penyidikan 15 kasus dan Penyelidikan 26 kasus. (***)
