Selain itu, sorotan lain mulai bermunculan karena tidak banyaknya akses informasi bagi keluarga ke Papua, termasuk sejumlah pemerhati menilai bahwa media nasional tidak banyak membuka ruang untuk perkembangan informasi kondisi terakhir di Papua.
Sementara itu dikutip dari sejumlah pemberitaan mengenai konflik di Papua, juga telah membuat gundah para pejabat. Diantaranya pemberitaan mengenai " Situasi di Jayapura, tak kondusif. Wapres RI Jusuf Kalla, pun langsung menelepon pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Papua ".
Kerusuhan berujung pada pembakaran Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua. Bahkan, ada aksi penjarahan dan pengrusakan (vandal). Warga pendatang pun memilih bersabar.
Ketua KKSS Papua, Mansur, mengatakan, kekacauan yang terjadi hanya bisa disaksikan. Mansur mengabarkan, bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla dua kali menghubunginya. Menanyakan kondisi masyarakat, khususnya warga Sulsel yang berdagang ke Papua.
“Terima kasih perhatian wartawan di Makassar. Saya juga dihubungi Pak JK. Terima kasih atas perhatian orang tua kita yang sangat dihormati,” tuturnya, seperti dikutip dari Fajar.
Mansyur berharap, tak ada lagi konflik susulan. Situasi yang sangat mencekam, diharapkan bisa selesai segara. Aagar aktivitas seperti biasa bisa berjalan normal. (***)
Kerusuhan berujung pada pembakaran Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Distrik Abepura, Papua. Bahkan, ada aksi penjarahan dan pengrusakan (vandal). Warga pendatang pun memilih bersabar.
Ketua KKSS Papua, Mansur, mengatakan, kekacauan yang terjadi hanya bisa disaksikan. Mansur mengabarkan, bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla dua kali menghubunginya. Menanyakan kondisi masyarakat, khususnya warga Sulsel yang berdagang ke Papua.
“Terima kasih perhatian wartawan di Makassar. Saya juga dihubungi Pak JK. Terima kasih atas perhatian orang tua kita yang sangat dihormati,” tuturnya, seperti dikutip dari Fajar.
Mansyur berharap, tak ada lagi konflik susulan. Situasi yang sangat mencekam, diharapkan bisa selesai segara. Aagar aktivitas seperti biasa bisa berjalan normal. (***)