MEDIA SELAYAR - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H pada Jumat (5/9/2025) ramai dilaksanakan oleh masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar. Khususnya diwilayah yang memang memiliki tradisi tahunan dalam memperingatinya.
Misalnya di wilayah yang ada di Kecamatan Bontomanai dan Bontomatene. Tak terkecuali di Kecamatan Bontosikuyu dan di Kecamatan Takabonerate. Diwilayah-wilayah ini memiliki masing-masing memiliki tradisi tahunan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Seperti di Kecamatan Bontomanai, secara luas telah dikenal memliki tradisi Ambelu' atau Angarrak Pandang pada setiap Maulid.
Dalam kesempatan Ambelu' atau Angarrak Pandang tampak pemuda dan pemudi desa memotong-motong halus selembar daun pandan dengan menggunakan pisau dan jepitan daun pandan tradisional sambil ngobrol diiringi musik rebab dan nyayian Rate'.
Rate' sendiri terdengar seperti nyanyian religi berisi kebesaran dan kesucian Allah SWT, rasa syukur, saling hormat menghormati, rasa cinta dan teladan perjuangan Nabi Muhammad SAW dan keutamaan mendapat amal dan berkah dari melaksanakan sedekah dan shalawat kepada Rasul Allah.
Peringatan Maulid Nabi dengan tradisi Ambelu' dan Rate' di seluruh desa se Kecamatan Bontomanai, menunjukkan kekayaan budaya masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, yang terus terjaga.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diwilayah ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, akan tetapi sebagai simbol kebersamaan masyarakat yang tetap terjunjung tinggi.
Pantauan Pewarta diwilayah-wilayah ini, setiap tahapan Maulid selalu ada masakan makanan khas tradisi Maulid. Seperti Songkolo atau nasi ketan yang disimpan dalam bakul berbagai ukuran lengkap dengan sebiji telur masak dan sepotong ayam goreng.
Selain itu juga terlihat berbagai masakan lainnya disiapkan oleh warga pada setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya. Keramaian desa hampir sama dengan hari raya. (R).