Daya Beli Melemah Putaran Uang Lesu hingga Daerah

Selasa, 08 Juli 2025 | 14:00 WIB Last Updated 2025-07-08T06:38:11Z

Daya Beli Melemah Putaran Uang Lesu hingga Daerah

MEDIA SELAYAR
— Lesunya daya beli masyarakat berdampak pada melambatnya perputaran uang hingga ke daerah. 

Data Bank Indonesia menunjukkan tambahan uang beredar (M1) pada saat dan pasca Ramadan–Lebaran 2025 lalu hanya Rp 114,37 triliun, turun 16,5% dari tahun lalu. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga melambat ke 4,9%, dari 5,2% di 2024.

Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif CELIOS, menyebut kontribusi ekonomi Lebaran turun dari Rp 168,5 triliun menjadi Rp 140,7 triliun.

“Daya beli masyarakat kelas bawah semakin tertekan,” ujarnya. Sementara Mohammad Faisal dari CORE Indonesia menilai penurunan pemudik hingga 24% menjadi bukti lemahnya konsumsi. (Seperti dikutip dari kompas.com.)

Dampak terasa pada omzet pedagang pasar tradisional yang turun 10–20%, UMKM kuliner hingga 30%, dan harga hasil panen petani yang jatuh akibat permintaan sepi.

Para ahli merekomendasikan percepatan bansos, insentif UMKM, stabilisasi harga pangan, serta kampanye belanja lokal untuk mendorong kembali konsumsi.

Lesunya daya beli masyarakat menjadi tantangan bagi pemulihan ekonomi nasional. Sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dinilai penting untuk memperbaiki kondisi ini. (**").

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Daya Beli Melemah Putaran Uang Lesu hingga Daerah

Trending Now

Iklan