Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat bencana ini melanda delapan titik di empat kecamatan, yakni Ujung Bulu, Ujung Loe, Gantarang, dan Kindang. Genangan tertinggi terjadi di lingkungan Batuppi, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujung Bulu, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Warga terpaksa dievakuasi ke posko-posko darurat.
“Total sementara rumah terdampak banjir sekitar 1.800 unit, ada juga 4 jembatan yang putus dan dua tanggul yang roboh akibat meluapnya Sungai Bialo. Longsor juga menutup akses jalan di dua titik,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, Sabtu malam.
Meski kerusakan cukup besar, BPBD memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini. Aparat kepolisian, TNI, dan relawan sigap membantu evakuasi warga ke lokasi aman, serta mendirikan dapur umum bagi pengungsi.
Kapolres Bulukumba AKBP Suprianto yang turun langsung ke lokasi mengatakan pihaknya menurunkan personel untuk membantu warga membersihkan saluran air, serta mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.
"Kami mengingatkan warga yang berada di bantaran sungai dan lereng rawan longsor untuk tetap berhati-hati dan segera mengungsi jika air kembali naik,” ujarnya.
Sejumlah fasilitas umum juga ikut terdampak, termasuk bangunan sekolah yang terendam air hingga perlengkapan belajar-mengajar ikut rusak. BPBD dan pemerintah daerah saat ini tengah melakukan asesmen kerugian secara menyeluruh.
Hingga Minggu pagi (6/7), sebagian besar genangan mulai surut, namun warga diminta untuk tetap siaga mengingat prakiraan cuaca BMKG masih menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk menghubungi posko siaga bencana terdekat bila membutuhkan bantuan atau melihat potensi bahaya baru.(Yus).
BACA JUGA : Bantaeng diterjang Banjir Terparah di 4 Kecamatan Ribuan Warga Terdampak