MEDIA SELAYAR — Rencana lanjutan program makan bergizi gratis (MBG) diproyeksikan menelan anggaran hingga Rp 240 triliun pada 2026 yang akan datang. Tingginya proyeksi jumlah biaya program menuai sorotan dari sejumlah pihak.
Estimasi anggaran jumbo yang diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dinilai berpotensi membebani keuangan negara jika tidak dikelola dengan cermat.
"Anggaran sebesar itu hampir 7% dari total belanja negara. Pemerintah harus memastikan program ini tepat sasaran dan tidak menambah utang negara secara berlebihan,” kata ekonom INDEF, Abra Talattov, Rabu (2/7/2025) kepada awak media.
Sri Mulyani sendiri menyebut pemerintah saat ini masih menghitung skema pembiayaan bersama tim transisi presiden terpilih Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Ia memastikan defisit fiskal tetap dijaga di bawah 3% PDB sesuai Undang-Undang Keuangan Negara.
" Kita mendukung program prioritas, tapi perlu desain matang untuk menjaga keberlanjutan fiskal,” ujar Sri Mulyani.
Program MBG merupakan salah satu janji kampanye pasangan presiden terpilih, dengan target meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak sekolah.
Namun, sejumlah pengamat mengingatkan agar kebijakan ini tidak dijalankan dengan mengorbankan stabilitas APBN. ( * )