Iklan

Ahli Ekologi Nyatakan Ikan Laut di Kepulauan Selayar yang Airnya Berubah Hijau Aman Dikonsumsi

Media Selayar
Sabtu, 21 Januari 2023 | 13:41 WIB Last Updated 2023-01-21T05:41:39Z

Media Selayar

MEDIA SELAYAR
-  Terkait fenomena alam air laut berubah warna menjadi hijau dan berbau busuk juga nmendapat komentar dari Ahli Ekologi Laut Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Prof Ambo Tuwo yang selanjutnya mengatakan kalau ikan di air laut yang berubah menjadi hijau tetap aman dikonsumsi. 

"Iya (aman dikonsumsi) yang tidak mati," ujar Prof Ambo kepada detikSulsel, Jumat (20/1/2023).

Namun, Prof Ambo menuturkan ikan yang sudah terlanjur mati sebaiknya tidak dikonsumsi. Apalagi ikan yang kondisinya sudah membusuk.

"Sudah jadi bangkai, sudah busuk, jangan (dikonsumsi)," katanya.

Dia kemudian menjelaskan, ikan-ikan lainnya yang mati di laut yang airnya berwarna hijau itu sebenarnya diakibatkan kurangnya kadar oksigen di lautan.

"Dia mati karena kekurangan oksigen," ujarnya.

Matinya ikan-ikan di lautan ini sebenarnya merupakan imbas dari fenomena blooming atau meledaknya populasi plankton di lautan. Meningkatnya populasi plankton ini lah yang menjadikan air di lautan berubah menjadi hijau.

Menurut Prof Ambo, fenomena blooming ini dipicu oleh adanya suplai bahan organik dari darat yang masuk ke laut. Bahan organik tersebut mengandung nutrien yang merupakan makanan utama plankton.

"Karena ada bahan organik berlebihan, maka fotosintesa mikroalga, itu tumbuhan kecil di dalam air, yang populasinya meledak," ungkapnya.

Saat siang hari, plankton akan menghasilkan oksigen yang berlimpah di laut, lalu menggunakannya saat malam hari. Namun, jika populasi plankton di laut bertambah secara drastis, tumbuhan ini akan menggunakan oksigen yang banyak pada malam hari sehingga kadar oksigen di laut menjadi lebih rendah.

"Itu tumbuhan kalau siang dia menghasilkan oksigen, tapi kalau malam dia juga menggunakan oksigen. Pada saat malam hari, itu menyebabkan kandungan oksigen di dalam air rendah. Karena rendah di dalam air, akibatnya hewan-hewan di dalam air itu mati, kekurangan oksigen," jelasnya.

Prof Ambo mengatakan, fenomena semacam ini sebenarnya hal yang cukup lumrah terjadi. Perubahan warna air laut ini dipengaruhi oleh jenis tumbuhan yang mengalami fenomena blooming.

"Itu sering terjadi di mana-mana, bisa di darat, danau, bisa di laut. Kalau di laut bisa warna merah, bisa warna hijau, tergantung tumbuhannya yang meledak," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, air laut di Kepulauan Selayar tiba-tiba berubah menjadi warna hijau bikin heboh warga. Menanggapi hal tersebut, Pemkab Selayar meminta agar warga tidak mengkonsumsi ikan untuk sementara.

"Mohon jangan dikonsumsi dulu, sebelum ada kepastian dari uji laboratorium bahwa ikan tersebut aman dan tidak berbahaya, ini sebagai bentuk langkah antisipasi," kata Wakil Bupati Selayar Saiful Arif dalam keterangan tertulis yang diterima detikSulsel, Kamis (19/1).

Fenomena air laut berubah menjadi hijau ini terjadi di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai sejak Selasa (17/1). Air laut tiba-tiba berubah menjadi warna hijau hingga ke pesisir Jalan Mursalim Daeng Mamangung, Kelurahan Benteng Utara, Kecamatan Benteng.

Pemkab Selayar melalui dinas terkait telah mengambil sampel air laut serta ikan di wilayah tersebut. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Makassar untuk dilakukan uji laboratorium. (***)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ahli Ekologi Nyatakan Ikan Laut di Kepulauan Selayar yang Airnya Berubah Hijau Aman Dikonsumsi

Trending Now

Iklan