MEDIA SELAYAR. Pasca bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Polri kembali berhasil menangkap sejumlah terduga teroris dibeberapa wilayah di Indonesia. Hingga saat ini, total ada 13 terduga teroris yang ditangkap.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat jumpa pers di Mapolda Sulsel, pada Senin (29/3), mengungkapkan 4 terduga teroris yang ditangkap di Makassar, dilakukan berdasarkan hasil pengembangan bom bunuh diri di Makassar.
"Hasil pengembangan dari peristiwa bom yang terjadi kemarin, sampai hari ini kita sudah mengirimkan 4 tersangka, yaitu AS, SAS, MR, dan AA," ujar Listyo.
Keempat terduga teroris ini, kata Listyo Sigit Prabowo, merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang tergabung dalam kajian yang sama dengan pelaku bom bunuh diri di Makassar, L dan YSF.
Kelompok kajiannya bernama Kajian Villa Mutiara, ucap Listyo Sigit.
"Mereka masing-masing memiliki peran untuk memberikan doktrin, kemudian mempersiapkan rencana untuk jihad dan juga berperan membeli bahan yang akan digunakan untuk digunakan sebagai alat untuk melakukan bom bunuh diri," jelasnya.
Selanjutnya, 5 terduga teroris jaringan JAD lainnya juga ditangkap di NTB, 4 diantaranya ditangkap kemarin pasca-bom bunuh diri di Makassar dan 1 terduga teroris diamankan hari ini.
Listyo Sigit mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pengembangan dari penangkapan terduga teroris ini.
"Saat ini terus dikembangkan dan mudah-mudahan dalam waktu cepat rekan-rekan segera bisa mengamankan," kata Listyo.
Selain itu, Densus 88 meringkus 4 terduga teroris di Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Keempat terduga teroris itu ialah ZA, HH, AJ, dan BS.
"Kemudian, di saat yang bersamaan juga, saat ini tim Satgas Densus yang ada di Jakarta telah mengamankan 4 orang. Dengan identitas ZA, HH, kemudian AJ, dan BS," ujar Sigit.
Sigit tidak menjelaskan apakah keempatnya berkaitan dengan bom bunuh diri di Makassar. Dia juga tidak menjelaskan jaringan dari keempat terduga teroris ini.
Namun, Sigit mengatakan dari penangkapan ini, telah diamankan sejumlah bahan peledak dan 5 bom aktif jenis sumbu.
"Dari hasil penangkapan kemudian dilakukan penggeledahan di wilayah Bekasi dan kemudian Condet, kita temukan barang bukti antara lain 5 bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan", papar Listyo Sigit.
Selain itu, ditemukan juga barang bukti 5 stoples besar yang di dalamnya berisi aseton, kemudian H2O2, HCL, sulfur dan flash powder serta termometer yang bahan-bahan ini akan diolah untuk menjadi bahan peledak dan jumlahnya kurang lebih 4 kilo.
Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi dengan jumlah 1,5 kilo.
Saat ini mereka sudah kita amankan dan perannya masing-masing ada yang mau beli bahan, ada yang mengajarkan, ada yang juga membuat handak dan yang siap menggunakan bahan tersebut," ucap Listyo Sigit Prabowo. (***)
