MEDIA SELAYAR - Hingga saat ini ribuan nelayan di Takabonerate masih belum menikmati harga murah bahan bakar kebutuhan melaut mereka. Selain mahal bahan bakar jenis solar yang mereka butuhkan kerap mengalami kelangkaan.
" Biasa tidak ada sama sekali, biasa juga lancar kalau cuaca bersahabat. Untuk harganya bervariasi antara 12 hingga 13 ribu perliter solar, jelas Ilyas, warga Pulau Rajuni.
Sementara untuk pulau-pulau lainnya seperti Pulau Jinato, Pulau Tarupa, Pulau Tambuna dan Pasitallu Timur, kondisinya sama. Harga bervariasi dan pasokan dibawa oleh perahu-perahu pembeli ikan yang memang rutin datang membeli hasil tangkapan nelayan.
Berharap pasokan BBM dari ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar melalui jalur perahu kampas dan penumpang juga ada tapi jumlahnya sedikit. Tidak mencukupi kebutuhan nelayan untuk melaut.
Sebagian besar bahan bakar yang digunakan nelayan di Takabonerate dipasok melalui jalur laut dari Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Sinjai serta Kabupaten Bantaeng.
Bahan bakar solar ini dibawa menggunakan perahu oleh para pembeli ikan. Ada juga memang perahu dari Sinjai yang hanya membawa solar dan es. Perahu ini disebut orang pulau perahu pa kampas dari Sinjai.
Selain bahan bakar, kebutuhan tabung gas LPG ukuran 3 kg juga alami hal yang sama. Selain sering langka, harganya juga mahal dan bervariasi.
Harga LPG per 3 Kg di Pulau Rajuni mencapai 40 ribu. Harga yang sama juga berlaku dipulau lainnya. Malah ada yang menjual diatas harga tersebut hingga 45 ribu pertabung. Kecuali di Pulau Kayuadi dibandrol dengan harga 30 ribu per tabung 3 kg.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dapat membantu mencarikan solusi agar harga dua kebutuhan ini dapat lebih murah dan lebih terjangkau.
Apalagi saat ini kondisi ekonomi masyarakat nelayan di Takabonerate cukup lesu dan tidak berbanding dengan hasil yang didapatkan melaut. (R).
