MEDIA SELAYAR - Masyarakat di sejumlah wilayah Kepulauan Selayar, khususnya di Desa Pasitallu Timur, Kecamatan Takabonerate mengeluhkan akses jaringan seluler dan internet yang tidak stabil. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama dan berdampak besar pada aktivitas harian masyarakat.
Menurut warga, jaringan seluler kerap kali hilang dan muncul secara tidak menentu.
"Biasanya sinyal mulai menghilang pada sore hari, kadang sekitar pukul 4 atau 5, lalu kembali muncul sebentar, dan hilang total sekitar jam 8 malam hingga lewat tengah malam. Baru pagi hari sekitar jam 8 atau 9, sinyal mulai terasa lagi. Tapi kadang juga tetap tidak stabil," ungkap Abud, warga Pasitallu Timur, Kamis (5/6/2025).
Kondisi "timbul tenggelamnya jaringan" ini tidak hanya terjadi di Pasitallu Timur yang ada tower Telkomsel, tetapi juga dilaporkan terjadi di sejumlah titik lain di wilayah Kepulauan Selayar.
Meski cuaca dalam kondisi cerah, bahkan saat terik matahari, kualitas jaringan tetap buruk. Masyarakat menjadi sulit untuk berkomunikasi, mengakses layanan pendidikan daring, hingga menggunakan aplikasi pelayanan publik atau keuangan digital.
Sebagian besar warga diwilayah kepulauan mengaku tidak lagi menikmati layanan jaringan, sebagaimana mestinya.
Bahkan, beberapa kegiatan penting seperti belajar daring, konsultasi kesehatan online, hingga transaksi digital harus tertunda atau gagal dilakukan karena sinyal yang tidak mendukung, apalagi disaat-saat penting seperti jelang hari raya Idul Adha.
Belum lagi jika terjadi keadaan darurat dan kita tidak bisa menghubungi pihak berwenang, ungkapnya.
Harapan kami agar kondisi ini mendapat perhatian serius dari pemerintah dan penyedia layanan Telkomsel, yang menjadi andalan utama di wilayah kepulauan agar segera melakukan pengecekan menyeluruh, termasuk evaluasi infrastruktur pemancar (BTS) yang mungkin bermasalah atau tidak memadai.
Kepulauan Selayar merupakan wilayah dengan banyak desa kepulauan terpencil, sebagian besar bergantung pada jaringan seluler untuk konektivitas.
Tantangan geografis tidak seharusnya menjadi alasan pembiaran atas buruknya layanan dasar masyarakat dibidang komunikasi. (Tim).