MEDIA SELAYAR - Ribuan nelayan di Kecamatan Takabonerate hingga saat ini masih belum menikmati harga bahan bakar solar murah dengan bandrol solar subsidi. Kalaupun ada, harganya masih tetap mahal dan bervariasi.
Seperti dilaporkan oleh Pewarta dari Pulau Jinato, pada Jumat (24/2/2023). Kalaupun ada, harganya bervariasi dari 11 ribu hingga 12 ribu rupiah perliter.
Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya kapal penumpang yang sandar di pelabuhan Jinato dalam dua bulan terakhir. Berharap pasokan bahan bakar dari pusat Kabupaten Selayar, akan semakin susah karena harus menggunakan berbagai persyaratan.
Langkanya kebutuhan bahan bakar solar untuk melaut bagi nelayan di pulau Jinato membuat sebagian nelayan memilih tidak melaut dalam dua hari terakhir.
Kondisi ini semakin dirasakan berat oleh keluarga nelayan karena pendapatan mereka dari hasil melaut kadang tidak lagi sebanding dengan harga-harga kebutuhan pokok yang saat ini ikut melambung.
Nelayan berharap agar kondisi ini mendapat perhatian serius dari Pemerintah dan wakil rakyat di pusat Kabupaten Kepulauan Selayar, mengingat sebagian besar bahan bakar, yang selama ini digunakan oleh nelayan Takabonerate secara umum, sangat minim pasokan dari Kabupaten Kepulauan Selayar dan kebanyakan pasokan datang dari Kabupaten tetangga Bulukumba serta Kabupaten Sinjai, itupun jumlahnya sangat terbatas.
Jika kemudian jalur pasokan bbm ini dihadang cuaca buruk dan beraneka aturan, maka dapat dipastikan aktivitas melaut mencari nafkah bagi masyarakat nelayan akan lumpuh dan akan berefek pada kehidupan keluarga nelayan yang semakin berat ditengah ancaman resesi saat ini. (Lo2).