Sementara itu Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Kepulauan Selayar hari ini, Jumat (3/7) telah merujuk 7 pasien positif corona baru tersebut ke Makassar melalui pelabuhan Pamatata.
7 kasus positif corona baru ini diumumkan berdasarkan hasil pemeriksaan metode real time PCR yang diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RS Universitas Hasanuddin yang diambil swabnya pada hari Kamis tanggal 25 Juni 2020 lalu.
Hal ini diumumkan secara resmi oleh Wakil Ketua GTPP Covid-19 Kepulauan Selayar Dr. Ir. H. Marjani Sultan, M. Si didampingi Jubir GTPP Covid-19 dr. Husaini, M. Kes di media Center GTPP Kepulauan Selayar.
Ia juga menyebut bahwa saat ini di Selayar penyebaran virus corona sudah transmisi lokal artinya sudah rawan menjangkit atau menular antar warga di wilayah Kepulauan Selayar. Dan ke tujuh kasus positif tersebut berstatus OTG yang mempunyai riwayat kontak erat dari 3 kasus positif sebelumnya.
Berikut daftar inisial ketujuh kasus positif tersebut :
1. Positif yang pertama inisial IR (23) jenis kelamin perempuan, alamat Gantarang Lala Bata, Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai.
2. Inisial HA (23) jenis kelamin Laki-laki umur alamat Gantarang Lala Bata, Desa Bontomarannu Kecamatan Bontomanai.
3. Inisial AA (16) jenis kelamin Perempuan, alamat Balang-Balang Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene.
4. Inisial RI (16) jenis kelamin Perempuan, alamat Onto Sapo Desa Onto Kecamatan Bontomatene
5. Inisial MU (49) jenis kelamin Laki-laki, alamat Onto Sapo Desa Onto.
6. Inisial FI (41) jenis kelamin Laki-laki, alamat Benteng Selatan Kecamatan Benteng
7. Inisial AC (47) jenis kelamin Perempuan alamat Gantarang Lala Bata, Kecamatan Bontomanai.
Informasi yang diterima Pewarta sore ini, Jumat (3/7) sejumlah warga yang berada di desa-desa yang ada warganya positif covid-19 meminta jaminan kepada Gugus Tugas Covid-19 terkait kalimat transmisi lokal, Dimana sejumlah keluarga yang diinisialkan diatas di desanya dan diduga kontak erat dengan pasien positif corona tersebut masih berkeliaran dan bebas berinteraksi dengan warga setempat.
Berikut daftar inisial ketujuh kasus positif tersebut :
1. Positif yang pertama inisial IR (23) jenis kelamin perempuan, alamat Gantarang Lala Bata, Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai.
2. Inisial HA (23) jenis kelamin Laki-laki umur alamat Gantarang Lala Bata, Desa Bontomarannu Kecamatan Bontomanai.
3. Inisial AA (16) jenis kelamin Perempuan, alamat Balang-Balang Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene.
4. Inisial RI (16) jenis kelamin Perempuan, alamat Onto Sapo Desa Onto Kecamatan Bontomatene
5. Inisial MU (49) jenis kelamin Laki-laki, alamat Onto Sapo Desa Onto.
6. Inisial FI (41) jenis kelamin Laki-laki, alamat Benteng Selatan Kecamatan Benteng
7. Inisial AC (47) jenis kelamin Perempuan alamat Gantarang Lala Bata, Kecamatan Bontomanai.
Informasi yang diterima Pewarta sore ini, Jumat (3/7) sejumlah warga yang berada di desa-desa yang ada warganya positif covid-19 meminta jaminan kepada Gugus Tugas Covid-19 terkait kalimat transmisi lokal, Dimana sejumlah keluarga yang diinisialkan diatas di desanya dan diduga kontak erat dengan pasien positif corona tersebut masih berkeliaran dan bebas berinteraksi dengan warga setempat.
Bila kemudian kalimat transmisi lokal tersebut benar, maka muncul pertanyaan, kenapa mereka yang diduga kontak erat dengan ke 7 pasien tidak atau belum dilakukan pemeriksaan atau minimal karantina ? apakah tidak merawankan warga lainnya terjangkit sesuai statemen transmisi lokal yang disebutkan Gugus Tugas Covid-19 Selayar ?
Sampai berita ini diturunkan, belum ada jawaban resmi. Yang pasti, disebut kalau Gugus Tugas COVID-19 Selayar akan melakukan tracing ke keluarga atau mereka yang diduga kontak dengan semua pasien positif Covid-19.
Sementara itu disejumlah tempat keramaian dan tempat ngumpul warga yang didatangi Pewarta, sebagian besar warga terpantau tidak menggunakan masker dan tidak mengindahkan protokol kesehatan. Sementara kalimat transmisi lokal yang ditegaskan disebut sangat berbahaya dan dibutuhkan protokol kesehatan untuk menghindari penularan.
Tidak singkron antara himbauan dan fakta dilapangan, jelas seorang warga kepada Pewarta. Boro-boro protokol kesehatan, percaya adanya virus corona saja mereka terkesan tidak percaya, pungkasnya. (Tim).
Tidak singkron antara himbauan dan fakta dilapangan, jelas seorang warga kepada Pewarta. Boro-boro protokol kesehatan, percaya adanya virus corona saja mereka terkesan tidak percaya, pungkasnya. (Tim).