MEDIA SELAYAR. Warga Desa Tanete merasa prihatin dengan kondisi ibu SB, Mertua salah seorang pasien positif covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar, yang sampai saat ini masih terkesan dihindari warga sekitar tempat tinggalnya.
Kendati prihatin, namun mereka juga khawatir membantu, alasannya adalah informasi tentang virus corona bisa berjangkit bila seorang telah kontak dengan orang yang telah positif covid-19. Itulah awam menilai dan kadang membuat informasinya semakin liar dan tidak dijamin kebenarannya.
Bripka Sainal juga membenarkan adanya informasi kejadian ini terjadi pada hari Senin (4/5), saat ibu SB, nenek yang telah berusia 73 tahun, ingin meminta tolong untuk dibelikan bahan makanan di pasar Tanete. namun tidak seorang pun yang ingin membantu.
Pewarta melakukan penelusuran dan berkomunikasi dengan Kepala Desa Tanete, Darwis, yang menceritakan kalau Ia mendapat informasi pada hari Senin saat pasar di Desa Tanete, ibu SB meminta tolong ke warga sekitar rumahnya, namun karena warga masih merasa khawatir cenderung takut, membuat mereka tidak memilih tidak mau menolong, padahal ibu SB yang hanya ingin minta tolong dibelikan sesuatu kebutuhan di pasar.
"Iya betul, pada Senin lalu dsini adalah hari pasar dan saya dengar kabar kalau ibu SB meminta tolong kepada masyarakat sekitar rumahnya, namun mereka merasa was-was setelah menantunya AZA dinyatakan positif Civod-19, sampai warga tidak mau menolongnya ", ungkap Darwis.
"Iya betul, pada Senin lalu dsini adalah hari pasar dan saya dengar kabar kalau ibu SB meminta tolong kepada masyarakat sekitar rumahnya, namun mereka merasa was-was setelah menantunya AZA dinyatakan positif Civod-19, sampai warga tidak mau menolongnya ", ungkap Darwis.
Mendengar informasi ini, kami dari Pemerintah Desa Tanete bergerak cepat untuk memberikan bantuan berupa beras, telur dan mie instan kepada yang bersangkutan, pungkas Kades Tanete.
Senada dengan Bhabinkantibmas Desa Tanete, yang juga Kanit Reskrim Polsek Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar, Sainal Evendi, SH. pun membenarkan kejadian ini, setelah melihat kiriman dokumentasi saat penyerahan bantuan dari Pemerintah Desa oleh Muhtar Kepala Dusun Paniroang.
"Senin lalu kebetulan saya melakukan pengamanan di Pelabuhan Pamatata dalam rangka dirujuknya 2 (dua) pasien positif covid-19 ke Makassar, sehingga tidak sempat berkunjung ke Desa Binaan saya, rencana hari Kamis besok baru saya berkunjung lagi melakukan pemantauan di Desa Tanete", ungkap Sainal.
Namun sekitar pukul 15.30 WITA, saya melihat Pak Dusun Paniroang memposting dokumentasi penyerahan bantuan dari Pemerintah Desa Tanete kepada ibu SB ke grup Whatsapp Desa, lanjut Sainal.
Senada dengan Bhabinkantibmas Desa Tanete, yang juga Kanit Reskrim Polsek Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar, Sainal Evendi, SH. pun membenarkan kejadian ini, setelah melihat kiriman dokumentasi saat penyerahan bantuan dari Pemerintah Desa oleh Muhtar Kepala Dusun Paniroang.
"Senin lalu kebetulan saya melakukan pengamanan di Pelabuhan Pamatata dalam rangka dirujuknya 2 (dua) pasien positif covid-19 ke Makassar, sehingga tidak sempat berkunjung ke Desa Binaan saya, rencana hari Kamis besok baru saya berkunjung lagi melakukan pemantauan di Desa Tanete", ungkap Sainal.
Namun sekitar pukul 15.30 WITA, saya melihat Pak Dusun Paniroang memposting dokumentasi penyerahan bantuan dari Pemerintah Desa Tanete kepada ibu SB ke grup Whatsapp Desa, lanjut Sainal.
Pada intinya Bripka Sainal mendengar kalau ada seorang keluarga pasien Corona, dijauhi oleh tetangganya dan itu terjadi didesa binaannya. Dan Ia segera turun membuktikan kebenaran informasi tersebut.
Bripka Zainal pun turun bersama Kepala Desa untuk menyampaikan masyarakatnya. Dalam semua kesempatan dengan masyarakat Desa Tanete, Ia meminta agar warga bekerja sama, sehingga keluarga pasien tetap semangat agar selalu sehat, jelas Bripka Sainal.
Bripka Sainal juga membenarkan adanya informasi kejadian ini terjadi pada hari Senin (4/5), saat ibu SB, nenek yang telah berusia 73 tahun, ingin meminta tolong untuk dibelikan bahan makanan di pasar Tanete. namun tidak seorang pun yang ingin membantu.
Ibu SB adalah mertua dari AZA, seorang warga Selayar yang berdasarkan hasil pemeriksaan RT-PCR dinyatakan positif covid-19, setelah melakukan perjalanan dari daerah Makassar yang telah ditetapkan sebagai dari zona merah.
Penyebabnya adalah informasi liar yang katanya AZA tiba di Selayar (1/5) lalu, ia sempat singgah di rumah SB di Desa Tanete. Sehingga disinyalir ibu SB telah melakukan kontak fisik dengan AZA. Ini yang bikin warga merasa khawatir, terang Sainal lagi.
Penyebabnya adalah informasi liar yang katanya AZA tiba di Selayar (1/5) lalu, ia sempat singgah di rumah SB di Desa Tanete. Sehingga disinyalir ibu SB telah melakukan kontak fisik dengan AZA. Ini yang bikin warga merasa khawatir, terang Sainal lagi.
Saya langsung mendatangi Ibu SB dan saya tanya apa yang mau dibelinya, dan saya pun pergi membelikan apa yang dipesannya.
Ibu SB menyampaikan banyak terima kasi karena pihak pemerintah yakni Kepala Dusun Paniroang bersama Bhabinkamtibmas Desa Tanete mau membantu untuk membelikan apa yang menjadi kebutuhannya. (Afd).
Editor : Lolo Muda
Editor : Lolo Muda