Komplek Perumahan Pengadilan Selayar (29/5). |
Pantauan Pewarta, seperti di wilayah pemukiman belakang Telkom hingga ke asrama Polisi di jalan Rauf Rahman bersambung ke jalan Ki Hajar Dewantara, belakang kompleks PLN, jalan Sutoyo hingga komplek perumahan Pengadilan.
Titik lainnya di sebagian wilayah Bonehalang, jalan S.Parman, jalan Pahlawan dan jalan Tien Suharto di komplek PDAM yang ada di Kelurahan Putabangung. Dan sejumlah titik lainnya di ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar, dan bisa disebut Benteng dan sekitarnya dikepung banjir pada setiap hujan deras mengguyur wilayah ini.
Kondisi langganan banjir diwilayah pemukiman dan sejumlah ruas jalan di Benteng dan sekitarnya ini bisa disebut terjadi pada setiap hujan intensitas tinggi.
Dimana penyebabnya bervariasi, misalnya pada titik jalan Rauf Rahman dan jalan Ki Hajar Dewantara, penyebabnya adalah drainase gagal diwilayah tersebut, sementara di jalan Tin Suharto ke arah Balang sembo dan sekitarnya disebabkan karena luapan air sungai Balang Sembo yang sudah tidak mampu menampung air hujan dari hulu.
Lain lagi dijalan Pahlawan, dimana banjir air hujan bercampur lumpur dan batu gunung, disebabkan karena air menggerus kaki bukit Bonea, karena tidak mampu menahan air hujan akibat penggundulan bukit tersebut.
Akibatnya erosi terjadi dan bila hujan turun airnya mengalir bersama lumpur dan batu ke arah pemukiman dan jalan Pahlawan, jelas Yudi, warga Benteng Utara yang setiap kali hujan, material lumpur dan batu gunung selalu lewat dijalanan depan rumahnya.
Dari catatan Pewarta, kondisi seperti ini sudah terjadi dalam 3 tahun terakhir. Pada setiap musim hujan tiba, banjir selalu mengancam warga yang tinggal di titik rawan ini. Dan tahun ini kondisinya semakin parah.
Sementara itu perbaikan drainase dan lingkungan sekitar Benteng Selayar, dilokasi langganan banjir perlu kajian dan perencanaan yang lebih baik serta perlu perhatian lebih agar tidak terjadi berulang-ulang setiap hujan deras tiba.
Ada kesan, hal ini hanya menjadi perhatian jika terjadi banjir atau musim hujan tiba. Namun setelah musim hujan selesai tidak lagi menjadi perhatian serius.
Padahal jika tidak cepat mengambil langkah maka dikhawatirkan akan rawan menelan korban jiwa. Seperti di bantaran sungai Balang Sembo dan kaki bukit Bonea yang mulai tergerus.
Sejumlah warga dilokasi rawan banjir yang ditemui Pewarta, meminta pemerintah turun menyikapi hal ini. Belum lagi pengalaman tahun sebelumnya, banyak warga dari sejumlah lokasi langanan banjir yang terpaksa mengungsi ke Gedung Juang 45 akibat banjir tahunan ini. (Tim).