Catatan Singkat Tentang Penyaluran Bansos Di Kabupaten Kepulauan Selayar

Media Selayar
Senin, 11 Mei 2020 | 01:04 WIB Last Updated 2020-05-10T17:10:44Z
Catatan Singkat Tentang Penyaluran Bansos Di Kabupaten Kepulauan Selayar


MEDIA SELAYAR. Tak kunjung disalurkannya bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 membuat sejumlah kalangan bertanya-tanya dan mulai bersuara serta menjadikan hal ini sebagai topik perbincangan kalangan pemerhati.

Kebijakan Pemerintah dalam menghadapi kondisi sosial yang dialami oleh masyarakat dalam situasi pendemi COVID-19 sangat dibutuhkan dan hal tersebut telah direalisasikan oleh pemerintah pusat dengan pemberian bantuan Sosial (Bansos) berbagai jenis pada masyarakat terdampak COVID-19.

Sayangnya karena bantuan yang telah disampaikan secara resmi tersebut hingga saat ini, belum juga sampai dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang dipersyaratkan dan boleh dibilang telah hampir sekarat terdampak pandemi COVID-19 ini. 

Salah satu penyebabnya adalah data yang berubah-ubah, akibat tumpang tindihnya aturan dan kebijakan yang dikeluarkan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Misalnya pada awal data, jumlah penerima sebanyak 11ribu warga se-Kabupaten Kepulauan Selayar, kemudian berubah menjadi 9 ribu saja yang masuk data. 

Akibatnya muncullah suara suara sumbang yang sumbernya dari masyarakat, baik itu secara langsung maupun melalui media sosial. Diantaranya malah telah menuding ada kongkalikong dalam penyalurannya. 

Termasuk suara sumbang tentang bantuan yang tidak tepat sasaranlah, bantuan karena faktor kedekatan dengan Kadeslah, hingga jumlah bantuan yang akan disalurkan itu tidak sesuai dengan jumlah nama yang di daftar, serta berubah-ubahnya data yang akan menerima bantuan sosial ini.

Dari hasil penelusuran Pewarta, didapatkan sejumlah informasi terkait bantuan ditengah masa pandemi COVID-19 telah diprogramkan oleh Pemerintah dari pusat hingga daerah. 

Dan menurut para pejabat disektor bantuan tersebut, mereka masing-masing penanggungjawab bantuan ini telah melakukan pendataan ke masyarakat. Termasuk mencari data warga calon penerima bantuan dari data Desa yang ada. 

Sayangnya karena semakin banyak jenis bantuan, semakin bertambah penanggungjawab bantuan, semakin banyak pendataan, semakin rumit juga penyaluran bantuan tersebut. yang akibatnya tentu adalah keterlambatan masyarakat merasakan manfaat dari bantuan tersebut. 

Catatan yang diterima Pewarta terkait terlambatnya bantuan sampai ke masyarakat adalah tidak sinkronnya data penerima manfaat yang dipegang oleh masing-masing penanggungjawab jenis bantuan dengan data desa yang juga telah disiapkan untuk penyaluran BLT mereka. 

Misalnya penyaluran BLT yang menggunakan dana desa, terpaksa tidak dan belum disalurkan karena dikhawatirkan ada penerima yang doble menerima bantuan. Selanjutnya penerima bantuan usaha juga tidak jelas pendataannya. 

Tidak sinkronnya data dari OPD terkait, disinyalir yang mejadi penyebab kegaduhan atas bantuan sosial ini. Diduga tidak adanya data terpadu yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Selayar, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak pernah menerima bantuan, sekalipun mereka sebenarnya berhak untuk itu.

Sementara disisi lain Pemerintah Kabupaten tidak ingin ada penerima ganda atas segala bantuan yang akan disalurkan.

Jika ini dibiarkan berlarut larut maka akan berakibat akan adanya masyarakat yang terdampak namun tidak terdata menerima bantuan. Dan akan banyak masyarakat yang berpotensi menjadi warga miskin baru di daerah ini. 

Data lain yang diterima Pewarta adalah beberapa jenis bantuan yang akan disalurkan kepada masyarakat, seperti dari Disperindag yang mendata pelaku UMKM, Dinas PMD dengan BLT Dana Desanya, Dinas Sosial dengan bantuan sembakonya dan bantuan lain bagi pengusaha kecil juga belum jelas dan masih angin surga bagi warga terdampak. 

Hingga saat ini, Minggu 10 Mei 2020, terdata baru 3 Desa di 11 Kecamatan se- Kabupaten Kepulauan Selayar yang membagikan BLT ke masyarakat kurang mampu. 

Dan hal ini menjadi satu kegaduhan baru akibat tidak meratanya bantuan, seperti yang mereka dengar dari media televisi. 

Sementara itu, bantuan dari luar Selayar yang disalurkan ke warga kurang mampu terdampak COVID-19 adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi-Selatan. Itupun hanya 5 penerima perdesa. Berupa beras dan mie Instant dan telur. 

Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten kepulauan Selayar turun melihat warga yang saat ini mulai merasakan dampak pandemi COVID-19. Sebagian besar menyampaikan bahwa mereka sudah tidak beraktivitas seperti biasa karena harus mengikuti anjuran dirumah saja. 

Sementara untuk memaksakan keluar rumah juga mereka tidak bisa apa-apa karena kondisi yang saat ini tentulah sama kita ketahui sulitnya. (AA). 
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Catatan Singkat Tentang Penyaluran Bansos Di Kabupaten Kepulauan Selayar

Trending Now

Iklan