Hal ini, kata wakil presiden ke-10 dan ke-12 itu, bisa berdampak pada meningkatnya angka kejahatan. Pernyataan itu disampaikannya saat bersilaturahim dengan siswa Sespim Polri angkatan 60 tahun 2020 di markas pusat PMI, Senin (20/4).
"Virus Covid ini sangat cepat penularannya. Akibatnya, orang tinggal di rumah, semua tutup, dan ekonomi tidak jalan. Orang jadi menganggur. Kalau banyak yang menganggur, kemiskinan akan merajalela. Maka, bisa terjadi gangguan keamanan berupa pencurian, perampokan, dan penjarahan," ujar JK dalam siaran pers yang diterima, Senin (20/4).
Karena itu, JK mengingatkan pentingnya segera menangani wabah virus Covid-19. Pasalnya, jika hal ini tidak segera diselesaikan, krisis kesehatan dan ekonomi ini akan menjadi krisis keamanan.
"Sangat penting waktu dua bulan ini untuk menyelesaikan masalah wabah ini dan dapat dipastikan akan masuk masalah sosial-ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Kalau ini timbul, akan timbul gangguan keamanan," ujar JK.
JK juga meminta agar pihak keamanan menangani pelaku kejahatan secara tegas, tetapi tanpa kekerasan. Ia mengingatkan, para pelaku itu kemungkinan adalah orang kelaparan.
"Anda harus tegas dalam menghadapi mereka, tapi jangan dengan kekerasan. Inilah tugas kita bersama. Hadapi dengan sebaik-baiknya, dengan ketegasan, tidak dengan kekerasan, karena orang lapar. Kalau politik, bisa kita kerasi karena ada anarki. Kalau ini tidak, hanya orang ingin makan," kata JK.
Namun demikian, JK tetap berharap gangguan keamanan karena Covid-19 tidak terjadi. Karena itu, sebagai antisipasi, penyebaran virus segera diatasi agar tidak mengakibatkan berhentinya ekonomi yang makin parah.
"Kalau kita ingin terhindar dari ancaman gangguan keamanan ini, kita selesaikan dulu sebabnya, yaitu virus ini. Sekarang kita cenderung menyelesaikan akibatnya seperti bagi-bagi sembako. Meskipun itu perlu, tapi harus sebabnya dulu diselesaikan," ungkap Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut. (***)