Home
BERITA PILKADA
KH. Ma'ruf Amin Sesalkan Puisi Neno Warisman: Masa Jokowi dan Saya Dianggap Kafir
KH. Ma'ruf Amin Sesalkan Puisi Neno Warisman: Masa Jokowi dan Saya Dianggap Kafir
Media Selayar
Minggu, 24 Februari 2019 | 12:06 WIB
Last Updated
2019-12-23T18:11:47Z
MEDIA SELAYAR. Cawapres KH. Ma'ruf Amin menyayangkan doa Neno Warisman yang dibacakan saat Munajat 212. Ma'ruf heran pilpres disamakan dengan Perang Badar.
"Pertama, kok pilpres kok jadi kayak Perang Badar? Perang Badar itu kan perang habis-habisan. Hidup-mati. Kita kan hanya memilih pemimpin," kata Ma'ruf di Mal Palm Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (23/2/2019).
Ma'ruf menilai doa Neno itu tidak tepat. Ma'ruf kembali menegaskan yang sedang dijalani Indonesia bukan perang.
"Kedua, menempatkan posisi yang lain sebagai orang kafir. Masa Pak Jokowi dengan saya dianggap orang kafir. Itu sudah tidak tepat. Menyayangkanlah. Kita kan pilpres, bukan Perang Badar," ujarnya.
Selain itu, Ma'ruf menyambut positif Bawaslu yang mau menyelidiki acara Munajat 212 di Monas itu. Ma'ruf tidak ingin 212 dijadikan alat politik.
"Oh bagus, supaya jangan sampai 212 itu dijadikan kendaraan politik. Itu bagus Bawaslu menyelidiki itu," ucapya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Neno Warisman, membacakan 'Puisi Munajat 212'. Potongan video saat Neno membacakan puisi itu ramai dibagikan di media sosial.
Berikut ini isi potongan puisi dari video yang beredar:
jangan, jangan Engkau tinggalkan kami
dan menangkan kami
Karena jika Engkau tidak menangkan
Kami khawatir ya Allah
Kami khawatir ya Allah
Tak ada lagi yang menyembah-Mu
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sebelumnya mengatakan video yang tersebar di media sosial itu sebagai potongan doa. Fahri menilai doa itu tidak menyebutkan siapa pihak yang didoakan untuk menang.
"Setahu saya, dia nggak sebut nama Prabowo. Kan nggak bisa diperjelas. Namanya doa, itu private pada dasarnya," kata Fahri saat dihubungi, Jumat (22/2).
Ia menyebut doa sebagai senjata dan rintihan hati. Sementara itu, peserta Munajat 212 mengamini apa yang didoakan Neno Warisman.
"Doa itu senjata. Doa itu rintihan hati. Yang setuju mengaminkan. Jadi seperti sebuah suasana hati yang membacanya," ujar Fahri.
detikcom telah menghubungi Neno Warisman doa yang jadi sorotan itu. Namun, telepon dan pesan singkat belum direspons.
(****)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR. Pantai Pinang terletak di pesisir timur Pulau Selayar, di sejumlah lokasi di Pantai Pinang ini dikelola oleh sejumlah Warga N...
-
MEDIA SELAYAR - Warga Negara Asing (WNA) asal Jerman, yang mengelola pantai Pinang di Pantai Timur Selayar, di Kecamatan Bontosukuyu Kepula...
-
MEDIA SELAYAR. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Dinas Kesehatan bersama BPOM Makasar melakukan inspeksi terhadap kebersihan da...
-
MEDIA SELAYAR. Setelah dilakukan upaya pencarian korban Kapal Motor (KM) Yuiee Jaya 02 yang tenggelam dan terdampar di perairan selayar, akh...
-
MEDIA SELAYAR. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar kembali melaksanakan Gerakan Pangan Murah untuk menjaga stabilitas harga pangan. Kegia...