Home
Akan
Destinasi
Di
Ditetapkan
Indonesia
Pertama
Pulau Selayar
Sebagai
Swaenergi
wisata
Pulau Selayar Akan Ditetapkan Sebagai Destinasi Wisata Swaenergi Pertama Di Indonesia
Pulau Selayar Akan Ditetapkan Sebagai Destinasi Wisata Swaenergi Pertama Di Indonesia
Media Selayar
Kamis, 03 Mei 2018 | 00:59 WIB
Last Updated
2018-05-02T16:59:26Z
MEDIA SELAYAR. Destinasi wisata swaenergi akan ditetapkan di Pulau Selayar demikian dikutip dari salah satu judul pemberitaan media online nasional pada Rabu 2 Mei 2018.
Lebih lanjut dalam berita tersebut ditulis bahwa Destinasi (daerah tujuan) wisata swaenergi pertama di Indonesia akan ditetapkan di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, setelah konsorsium Awing Group-Bintang Group bersama Scatec Solar dari Norwegia membangun pembangkit listrik tenaga surya sebesar 3 megawatt di daerah itu.
"Konsorsium ini menargetkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat diresmikan pada hari jadi Selayar, 29 November 2018," kata Komisaris Utama Proyek Selayar Surya Optima Fikar Rizky Mohammad dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Kunjungan perdana sudah dilakukan April 2018 ke Pulau Selayar dan dalam pertemuan dengan Bupati Selayar, PLN Ranting Selayar, pemilik lahan, dan DPRD, PLTS mendapat dukungan penuh dan proyek ini dapat segera diwujudkan.
Fikar menyebutkan PLTS Selayar ini merupakan proyek perdana konsorsium yang berencana membangun setidaknya 100 megawatt di Indonesia bersama Scatec Solar Norwegia.
"Semangat kami dan Scatec adalah untuk menyelamatkan bumi, mengingat Indonesia punya peran besar karena posisi geografisnya," kata Fikar.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara penghasil emisi karbon terbesar nomor delapan di dunia, yakni sebesar 1 gigaton CO2.
Indonesia sendiri mempunyai potensi energi surya 207,8 GW, tetapi baru terpakai 0,09 GW atau 0,02 persen. Dengan memaksimalkan semua potensi energi surya, bisa menurunkan emisi CO2 sebesar 0,3 gigaton CO2 atau 1/3 dari target penurunan emisi.
Energi surya mempunyai peranan yang signifikan untuk menurunkan emisi CO2 yang telah menyebabkan terjadinya perubahan iklim, seperti cuaca ekstrem, suhu air laut naik, yang akhirnya berpengaruh pada krisis pangan karena perubahan pola pertanian, perkebunan, dan menurunnya populasi ikan. (Antara)
Selanjutnya
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR. Dalam tiga hari terakhir cuaca buruk terus melanda sebagian besar bahkan seluruh pesisir barat Pulau Selayar hingga wilayah K...
-
MEDIA SELAYAR. Workshop Penguatan Penataan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan di Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar berlangsung di Maka...
-
MEDIA SELAYAR. Kapolsek Taka Bonerate Ipda Hasan, S. Sos bersama anggotanya melakukan kunjungan ke rumah Irmawati istri alm. Anggung alias A...
-
MEDIA SELAYAR – Sebuah tongkang tanpa muatan terdampar di pantai barat Pulau Bembe atau di Desa Tanamalala Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten...
-
MEDIA SELAYAR. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Selayar menggelar Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Calo...