Muh.Dahyar Salah Seorang Orang Tua Siswa |
kasus ini Ke Publik.
Penipuan melalui telepon yang memperatasnamakan pejabat Diknas dan mengatasnamakan Kepala Sekolah SMA 1 Benteng Kabupaten Kep.Selayar kerap terjadi di Selayar dan targetnya adalah orang tua siswa berprestasi di sekolah tersebut cukup meresahkan orang tua siswa. Modus pelaku diawali dengan menghubungi orang tua siswa yang terdata sebagai siswa penerima bea siswa yang memang merupakan siswa berprestasi.
Yang mengherankan, karena pelaku mengenali betul calon korbannya, mulai nama dan profil keluarga siswa berprestasi di sekolah tersebut. Sangat tanpak jelas bahwa mereka mengenal kami , jar salah seorang orang tua siswa Sma 1 kepada media ini. Dijelaskna lebih lanjut bahwa pada saat dirinya pertama kali di hubungi pelaku,ia sangat pintar menyapa dengan menyebutkan secara lancar terkesan akrab, nama orang tua siswa dengan lengkap dan menyampaikan bahwa siswa SMA Neg 1 Benteng Selayar yang merupakan anak dari calon korban berhak mendapat bea siswa dari sekolah. Dan selanjutnya mendikte serta mengarahkan sang ortu untuk segera melakukan registrasi rekening yang menggunakan kartu ATM. Hal ini dimaksudkan oleh pelaku bahwa penyalran dana bea siswa yang didapat adalah bea siswa sistem penyaluran cepat.
Muh.Dahyar salah seeorang orang tua siswa SMA 1 Benteng Kepulauan Selayar yang nyaris menjadi korban jutaan rupiah terlihat emosi disaat ditemui Rakyat Sulsel (5/ 4) sesaat setelah mendatangi sekolah anaknya di SMA Negeri 1 benteng karena merasa di bodohi oleh oknum yang mengaku sebagai kepsek dan seorang lagi mengaku sebagai seorang guru bantu di sekolah tersebut.
Dan setelah menemui kepala sekolah serta nama guru yang dimaksud termasud memeriksa nomor telepon genggam ternyata tidak cocok sehingga memastikan bahwa dirinya nyaris tertipu. Dahyar dengan nada kesal kepada Rakyat Sulsel meminta agar pihak terkait segera menyelidiki aksi penipuan memperatasnamakan kepsek dan guru dengan meminta transferan uang dari orang tua siswa.
Rakyat Sulsel sempat menyaksikan dan mendengarkan perbincangan melalui telepon genggam antara Muh.Dahyar orang tua siswa an. An Idar dengan pelaku yang menghubunginya. Dari balik telepon yang dibesarkan suaranya oleh Dahyar sangat jelas bahwa pelaku mengarahkan Muh.Dahyar melakukan registrasi ke ATM dengan menekan angka rekening 082 001 004 136 508 an. Dedi Mustafa di Makassar.
Dan setidaknya sangat jelas terdengar bahwa pelaku menanyakan jumlah saldo sementara rekening Atm Dahyar. Nomor Hp yang digunakan pelaku adalah 085 387 555 234 mengaku H.Tasman kepala Sekolah SMA Negeri Selayar sementara yang mengaku Guru bantu an. Rudi menggunakan nomor 085 345 748 123. Nyaris transfer kepada pelaku berlangsung sebelumnya namun Dahyar disadarkan oleh rekanya di sekitar bilik Atm. Salah satu Bank di benteng.
Kejadian seperti ini menurut seorang guru Sma yang dimintai komentarnya menjelaskan bahwa telah beberapa orang tua siswa di Selayar ini yang telah menjadi korban penipuan seperti modus yang terjadi ini, namun belum diketahui bagaimana pelaku kemudian mendapatkan data-data siswa serta orang tua siswa kami. Kami juga heran kenapa nomor dan nama orang tua siswa berprestasi dapat diketahui pelaku.
Diarahkan untuk melaporkan kepihak berwajib, Dahyar menggeleng gegelngkan kepala dan meminta agara mereka yang terkait bisamelakukan evaluasi terkait hal ini. Setidaknya menghidari jatuhnya korban penipuan dari kami para orang tua murid yang hanya mau melihat anak berhasil. (R 19)