BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal

Minggu, 14 September 2025 | 10:36 WIB Last Updated 2025-09-14T02:36:34Z

BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal

MEDIA SELAYAR
– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam siaran Persnya pada pekan ini memprediksi musim hujan 2025/2026 di Indonesia akan tiba lebih cepat dari biasanya.

Pemantauan iklim menunjukkan sebagian wilayah telah memasuki musim hujan sejak Agustus 2025, dan secara bertahap akan meluas ke sebagian besar wilayah Indonesia pada periode September hingga November 2025.

Termasuk diwilayah Kabupaten Kepulauan Selayar. Pada hari ini Minggu (14/9/2025) mendung dan hujan ringan melanda wilayah daratan Pulau Selayar. Sementara itu angin musim timur masih bertiup agak kencang menerpa wilayah Kepulauan Selayar.

Lanjut dalam siaran Persnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa puncak musim hujan akan bervariasi di setiap wilayah. 

“Puncak hujan diperkirakan terjadi pada November–Desember 2025 di Sumatera dan Kalimantan, serta Januari–Februari 2026 di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” ujarnya dalam konferensi pers prediksi musim hujan di Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Dari total 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 294 ZOM (42,1%) diprediksi akan mengalami awal musim hujan lebih cepat dibanding rata-rata klimatologis 1991–2020. 

Sementara itu, 79 ZOM (11,3%) mulai hujan pada September 2025, 149 ZOM (21,3%) pada Oktober 2025, dan 105 ZOM (15%) pada November 2025.

Curah Hujan Didominasi Kategori Normal

BMKG mencatat, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 secara umum berada pada kategori normal (69,5%). 

Namun, sebanyak 193 ZOM (27,6%) berpotensi mengalami musim hujan dengan intensitas atas normal, meliputi sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua. Sementara itu, hanya 20 ZOM (2,9%) yang diprediksi mengalami hujan di bawah normal.

Dengan kondisi tersebut, BMKG mengingatkan potensi meningkatnya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, genangan, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah dengan curah hujan atas normal.

Faktor Iklim Global

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan dinamika iklim global ikut memengaruhi musim hujan tahun ini. 

Pada Agustus 2025, fenomena El Niño–Southern Oscillation (ENSO) berada dalam kondisi netral (indeks –0,34), sehingga tidak ada pengaruh signifikan dari Samudra Pasifik. 

Namun, Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat negatif (indeks –1,2), menandakan adanya suplai tambahan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat.

Selain itu, suhu muka laut di sekitar perairan Indonesia lebih hangat (+0,42°C) dari rata-rata klimatologis, sehingga berpotensi memicu pembentukan awan hujan lebih intensif.

Imbauan BMKG

BMKG mengimbau kementerian, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan lebih awal ini. 

Penyesuaian kalender tanam, pengelolaan waduk dan irigasi, perbaikan drainase, pengendalian hama perkebunan, hingga mitigasi bencana hidrometeorologi perlu dilakukan sejak dini agar dampaknya dapat diminimalkan. (*).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BMKG Prediksi Musim Hujan Datang Lebih Awal

Trending Now

Iklan