MEDIA SELAYAR. (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengharapkan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Tana Toraja segera dapat ditangani pihak-pihak terkait di daerah itu.
'Kami harapkan gubernur bersama muspida bisa mencari solusi bersama, tentu dengan melibatkan KPU sebagai penyelenggara pemilu,' kata Mendagri Gumawan di Mamuju, Jumat.
Di sela-sela kunjungan ke kantor Pemerintah Provinsi Sulbar yang masih dalam tahap pembangunan, ia menegaskan, semua pihak berkewajiban untuk menjaga keamanan dan ketertiban di daerah.
'Jika kemudian ada perbedaan pendapat atau asumsi kecurangan pada polkada lalu, maka harus diselesaikan melalui mekanisme yang diatur dalam undang-undang,' ucapnya.
Mendagri mengatakan, kalau ada perbedaan asumsi dalam penyelenggaraan pilkada yang lalu, silahkan diidentifikasi menyangkut dugaan kecurangan itu lewat jalur hukum.
'Silahkan lewat jalur hukum. Taatilah mekanisme itu,' katanya.
Sementara itu, sehari setelah pemungutan suara Pilkada Tana Toraja (23/6), pada Kamis (24/6) dilaporkan terjadi pembakaran rumah ketua DPRD oleh oknum tertentu.
Selain itu, massa pendukung salah satu pasangan calon mengamuk dan merusak Kantor KPU Tator, Panwas, Kantor Camat dan Kantor DPD II Golkar.
Massa yang belum diketahui dari mana dan pendukung siapa itu, tiba-tiba menyerbu Kantor KPU Tator. Kantor dihujani lemparan batu dan merusak semua fasilitas. Isi kantor dirusak, kaca jendela pecah, dan pintu dijebol.
Kemudian juga dilaporkan terjadi bentrokan massa dari beberapa kelompok pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat.
Berdasarkan informasi, keributan ini terjadi setelah massa gabungan lima kandidat yang diprediksikan kalah berunjuk rasa di sekitar kantor DPRD.
Massa dari kelima kontestan ini bersatu melakukan unjuk rasa dan berhadapan langsung dengan massa tandingan dari kelompok paket nomor lima pasangan Theofilus Allorerung-Adelheid Sosang yang perolehan suaranya unggul sementara.
Massa tandingan pemenang ini muncul dari sekitar rumah dinas bupati setempat. Mereka langsung berbaur dengan massa pengunjuk rasa. Belum diketahui siapa yang memulai, keributan langsung terjadi dan saling lempar.
Lima satuan setingkat kompi (SSK) personel dari Brigade Mobil (Brimob) dan Ditsamapta Polda Sulselbar di bawah kendali operasi (BKO) Polresta Tana Toraja, langsung menggiring mundur massa yang bertikai(*)
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR . Kendati tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran ini, namun sedikitnya 5 ton kopra terbakar hangus dilalap sijago m...
-
MEDIA SELAYAR . Dalam usaha meningkatkan kompotensi guru, pengurus IGI Kep.Selayar melaksanakan (visit to school ) atau kunjungan ke seko...
-
MEDIA SELAYAR. Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Selayar berhasil menciptakan inovasi dengan mendaur ulang sampah plastik (anorganik) menjad...
-
MEDIA SELAYAR. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan Selayar di tahun 2024 turun menjadi 10,79 persen, atau turun 1,48 persen te...
-
MEDIA SELAYAR - Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif SH meresmikan pengoperasian pasar baru Batangmata pada Sabtu (16/4/2022). Pe...