MEDIA SELAYAR. Muhammad Ardiansyah, jurnalis televisi Trans TV menjadi korban kebringasan anggota geng motor di jalan Urip Sumoharjo, Makassar, sekitar pukul 04.40 WITA, Kamis (9/5/2013). Pria yang akrab disapa Endy ini ditikam dua kali di paha kanannya oleh anggota geng motor.
Selain ditikam oleh kawanan geng motor, handset BlackBerry miliknya juga dirampas oleh para pelaku. Korban kini harus mendapatkan perawatan di ruang UGD RS Ibnu Sina.
Rekan Endy di Trans TV, Nurdin Amir yang ditemui detikcom menyebutkan saat kejadian Endy berboncengan sepeda motor dengan Harun, jurnalis Fajar TV yang baru saja meliput keributan di sekitar jalan AP Pettarani.
Saat melintas di jalan Urip Sumoharjo, korban tiba-tiba diserempet pelaku yang langsung merebut kunci motornya. Korban bersama kawannya pun turun dari motornya dan mengejar pelaku. Rupanya pelaku memanggil kawanannya dan mengeroyok korban.
"Saat dikeroyok, Endy ditikam di paha kanannya, hasil pemeriksaan dokter, kedalaman lukanya sekitar 5 centimeter, peristiwa ini menunjukkan aksi brutalisme geng motor di Makassar tidak berhasil diberantas oleh aparat kepolisian, karena aksi balapan liar dan kekerasan geng motor di Makassar nyaris setiap malam berlangsung, aksi kekerasan terhadap jurnalis oleh kelompok geng motor sudah kali kedua, hal ini tidak boleh terulang dan dilupakan begitu saja oleh aparat," ungkap Nurdin yang juga pengurus bidang Advokasi Jurnalis, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Makassar ini.
Sebulan silam, 5 april, Harun yang berboncengan dengan Endy juga sempat menjadi korban keganasan anggota geng motor. Harun terkena anak panah di punggungnya saat diserang oleh kelompok geng motor di jalan Veteran, Makassar. (Detik)
Rekan Endy di Trans TV, Nurdin Amir yang ditemui detikcom menyebutkan saat kejadian Endy berboncengan sepeda motor dengan Harun, jurnalis Fajar TV yang baru saja meliput keributan di sekitar jalan AP Pettarani.
Saat melintas di jalan Urip Sumoharjo, korban tiba-tiba diserempet pelaku yang langsung merebut kunci motornya. Korban bersama kawannya pun turun dari motornya dan mengejar pelaku. Rupanya pelaku memanggil kawanannya dan mengeroyok korban.
"Saat dikeroyok, Endy ditikam di paha kanannya, hasil pemeriksaan dokter, kedalaman lukanya sekitar 5 centimeter, peristiwa ini menunjukkan aksi brutalisme geng motor di Makassar tidak berhasil diberantas oleh aparat kepolisian, karena aksi balapan liar dan kekerasan geng motor di Makassar nyaris setiap malam berlangsung, aksi kekerasan terhadap jurnalis oleh kelompok geng motor sudah kali kedua, hal ini tidak boleh terulang dan dilupakan begitu saja oleh aparat," ungkap Nurdin yang juga pengurus bidang Advokasi Jurnalis, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Makassar ini.
Sebulan silam, 5 april, Harun yang berboncengan dengan Endy juga sempat menjadi korban keganasan anggota geng motor. Harun terkena anak panah di punggungnya saat diserang oleh kelompok geng motor di jalan Veteran, Makassar. (Detik)