MEDIA SELAYAR - Hingga Sabtu (5/7/2025) pagi, Tim gabungan terus melanjutkan pencarian korban tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang karam di Selat Bali pada Rabu malam lalu.
Berdasarkan data resmi, kapal tersebut mengangkut total 65 orang, terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru.
Hingga Sabtu pagi, sebanyak 31 orang berhasil ditemukan selamat, sementara 6 orang ditemukan meninggal dunia, salah satunya seorang balita berusia 3 tahun.
Dengan demikian, masih terdapat 28 orang yang dinyatakan hilang dan dalam pencarian.
Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, menjelaskan bahwa penyisiran sudah dilakukan secara intensif di pesisir Watukebo hingga Melaya sepanjang 2,5 kilometer.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, Basarnas, Polri, dan relawan masyarakat terus bekerja keras meski menghadapi tantangan berupa cuaca buruk dan arus laut yang deras.
“Penyisiran semalam di sepanjang pantai belum menemukan korban terdampar. Namun pencarian terus dilanjutkan hari ini dengan memperluas area ke laut terbuka dan pesisir selatan,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, menyampaikan kalau pihaknya telah membuka tiga posko informasi di Pelabuhan Gilimanuk untuk memfasilitasi keluarga korban. Posko ini juga menyediakan layanan pendampingan psikologis bagi keluarga yang terdampak.
“ Kami fokus penyelamatan korban yang kemungkinan masih dapat ditemukan hidup dan memberikan dukungan penuh bagi keluarga,” tegas Citra.
Operasi pencarian hari ini melibatkan delapan kapal SAR, satu kapal perang TNI AL, dua helikopter, drone pemantau, serta penyelam yang bersiaga jika diperlukan. Petugas memprioritaskan penyisiran ke arah selatan Selat Bali mengikuti arus laut.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya juga menyampaikan belasungkawa atas insiden ini dan memerintahkan semua jajaran terkait untuk mengerahkan seluruh sumber daya demi menemukan korban yang masih hilang.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih berlangsung. Publik diimbau untuk menunggu informasi resmi dari posko maupun media pemerintah terkait perkembangan lebih lanjut. (***).