"Banjir terparah ada di Desa Maminasa, tepatnya di dusun Pakangkang, ada rumah rusak diterjang banjir. Bukan tinggi genangannya yang kita tekankan tapi derasnya air yang mengalir ditengah pemukiman warga ", jelas Muhsar
Selain merendam ratusan rumah warga, air banjir di Kecamatan Pasimasunggu juga merusak sebuah jembatan dan menyebabkan tanah longsor diwilayah ini, sementara kita masih menunggu Pak Camat, karena masih melakukan pantauan bersama aparat TNI dan Polisi ke seluruh desa di Kecamatan Pasimasunggu, tutup Muhsar.
Sementara itu Camat Pasimasunggu Timur, Awil Thayeb kepada mediaselayar.com menjelaskan kalau banjir disebabkan karena tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir. Selain itu banjir diperparah dengan terhambatnya saluran pembuangan ke laut akibat air laut pasang. Banjir yang merendam setinggi lutut orang dewasa, dan ditempat rendah bisa mencapai sepaha orang dewasa, jelas Camat Pasimasunggu Timur.
Petang ini banjirnya sudah surut dan sementara warga melakukan pembersihan di rumahnya masing-masing, tutupnya.
Sementara itu di Kecamatan Takabonerate, khususnya di Pulau Kayuadi, air hujan juga merendam pemukiman warga di Desa Kayuadi. Selain merendam ratusan rumah di Desa Kayuadi, banjir setinggi lutut orang dewasa juga merendam kantor Polsek Takabonerate.
" Baniir merupakan air kiriman dari bukit yang ada disini, selain itu memang curah hujan cukup tinggi jadilah air menggenang kantor Polsek, jelas Kapolsek Takabonerate, IPTU. Hasan.
