MEDIA SELAYAR. Sebuah Perusahaan milik orang Jepang PT. After Fit Indonesia, yang berkantor pusat di Jakarta, bersedia membangun listrik bertenaga surya di Selayar dengan kapasitas 10 MW (Mega Watt).
Mereka membutuhkan 10 Ha lahan untuk kepentingan pembangunan Pusat Pembangkit dan perkantoran serta kepentingan bangunan lainnya. Hingga saat ini mereka sudah mengidentifikasi 9 titik lokasi dari hasil survey langsung ke lapangan dan pemilik lahan, dengan luasan bervariasi, antara 9 Ha sampai dengan 15 Ha.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar H. Saiful Arif, S.H., kepada Pewarta, Sabtu (13/11) sore, mengatakan bahwa calon investor ini sangat serius, dibuktikan beberapa hari lalu mereka berkunjung langsung ke Selayar dengan Tim yang relatif lengkap, dan melakukan audience ke Rujab Wabup, didampingi Kadis PMPTSPTK, Muh. Arsyad.
"Tim mereka dipimpin CEO Mr. Cota Saito, sebagai Presiden Direktur, Mr. Kawamura selaku Co CEO/ Direktur, Asep Mulayana sebagai Manager Business Development, Andrie Reinaldy selaku Asisten Manager, Kemas Aulia sebagai Manager B2B Project, serta Firman Wachyudi Engineering, dan Syamsul Mubarak Umar sebagai Manager Area Sulselbar", ucap Saiful Arif.
Lanjut, Saiful Arif mengatakan mereka memaparkan tahapan pekerjaan mulai dari survey kasar, rencana aksi, pembangunan konstruksi, sampai tahapan mulai produksi.
"Kami tak ingin merepotkan dan membebani Pemda, namun kami sangat bersyukur jika mendapat kemudahan dan ini sudah kami rasakan, begitu sangat familiarnya pejabat terkait dan masyarakat yang kami datangi. "Sangat membantu", papar Saiful Arif menirukan penegasan Syamsul Mubarok Umar, Manager Area Sulselbar.
Sementara itu, menurut Mubarok, dari 9 titik yang menjadi alternatif lokasi, akan terus dikaji, sampai melahirkan 1 titik lokasi yang paling ideal ditinjau dari semua aspek.
Ditempat yang sama Kadis PMPTSPTK, Muh. Arsyad, menyampaikan Pemerintah Daerah sangat bersyukur dengan rencana ini, dan akan membantu sepenuhnya jika hal itu berada dalam kewenangan Pemda. Juga akan membantu mengkoordinasikan serta mengkomunikasikan jika urusan itu berada di luar kewenangan Pemda Kepulauan Selayar.
"Kami juga sudah memiliki regulasi dalam bentuk Perda terkait Insentif dan Kemudahan Investasi", papar Kadis PMPTSPTK, Muh. Arsyad yang turut mendampingi dalam diskusi tersebut.
Kami berharap agar tenaga kerja lokal diprioritaskan, baik saat konstruksi, maupun saat produksi, tegas Wabup Saiful Arif yang diiyakan oleh Presdir Mr. Cota Saito. (Tim).
