MEDIA SELAYAR. Kapal KM.Sabuk Nusantara milik PT.Pelni yang kandas diperairan Pulau Jampea telah berhasil di selamatkan dari atas karang dan saat ini menjalani proses cek fisik di pelabuhan Benteng Jampea untuk selanjutnya akan berlayar kembali ke Makassar.
Sementara itu, puluhan penumpang tujuan pelabuhan Bonerate telah dinyatakan selamat seluruhnya dan mendapat bantuan evakuasi dari pemerintah serta otoritas pelabuhan pulau Jampea. Saat ini seluruh penumpang yang diberjumlah sekitar 70 orang telah tiba ditempat tujuan di Bonerate.
Pelaksana Harian Syahbandar Pelabuhan Jampea, Indar saat dikonfirmasi via ponselnya pada Rabu malam (28/12) menjelaskan bahwa seluruh penumpang KM.Sabuk Nusantara dinyatakan selamat dan telah dievakuasi dari atas kapal dan tim evakuasi terdiri dari personil TNI, Polri dan Pemerintah dibantu warga. Seluruh penumpang kemudian diberi bantuan akomodasi dan konsumsi serta transportasi lanjutan ke pelabuhan tujuan tanpa dipungut biaya.
Indar juga menjelaskan bahwa memang seharusnya ada kompensasi yang harus dikeluarkan oleh pihak pengelola kapal tersebut, mengingat biaya yang timbul akibat proses evakuasi tentulah ada. Misalnya kapal yang kemudian melanjutkan para penumpang ke pelabuhan tujuan. Dan memang tidak ada petugas yang mengurus tentang hal tersebut disini Pak, ujarnya.
Menyangkut penumpang, Indar juga mengungkapkan bahwa sampai dengan seluruh penumpang kapal Pelni KM.Sabuk Nusantara tujuan pelabuhan Bonerate diberangkatkan melalui kapal yang kami siapkan, belum ada penumpang yang menuntut pengembalian harga tiket atau konpensasi kerugian yang ditimbulkan akibat kandasnya kapal tersebut. ujar Indar.
Sejumlah perbincangan pemerhati, kemudian menyuarakan bahwa seharusnya manajemen PT.Pelni sebagai pengelola kapal KM.Sabuk Nusantara yang kandas tersebut, bertanggungjawab atas kerugian yang dialami penumpangnya.
Mau itu diminta maupun tidak diminta, seharusnya manajemen pengelola turun dan melakukan pendataan penumpang yang nyaris menjadi korban saat kapal mengalami musibah. Untung tidak ada korban jiwa, ujar Fajri salah seorang pemerhati pelayaran di Kabupaten Kepulauan Selayar. Terkait hal ini, belum ada konfirmasi dari pihak PT.Pelni sebagai pengelola Km.Sabuk Nusantara. (lo2)