Ustadz Jefri Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan

Akun TMCPoldaMetro menuliskan, “03:47 Kecelakaan Kawasaki B 3590 SGQ di Jl. Gedong Hijau 7 Pdk Indah, korban meninggal dunia a/n Bpk Jefri Al Buchori.”
Akun milik Ipang Wahid, @ipangwahid, menulis, “Telah berpulang Ustadz Jeffry Al Buchori (Uje) di RSPI pk 02.30 WIB. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu…”
Uje terkenal sebagai dai yang gaul dan mengerti benar kehidupan anak muda karena seperti pengakuannya, Uje sempat bergelimang dosa dan akrab dengan narkotika.
Pada cara serangkaian Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) 2012, Juni tahun lalu, Uje menekankan betapa narkoba membayangi generasi muda di Tanah Air.
“Film adalah salah satu yang berperan sebagai pencuci otak,” tegas dia di hadapan peserta yang berasal dari banyak kalangan terutama pelajar dan mahasiswa itu.
Uje pun tidak segan-segan menyebutkan jenis obat-obatan terlarang yang pernah ia kenal di masa mudanya dulu. “Ada putaw, inex, cimeng, sabu-sabu,” katanya merinci sembari mengumbar tawa di hadapan peserta.
Berdasarkan pengalamannya, ia menyatakan, narkoba bisa menghantui siapa pun karena beberapa faktor, antara lain adalah hubungan keluarga yang kurang harmonis sehingga generasi muda banyak mencari pelarian di luar rumah, dan seringkali menemui tempat yang salah.
Faktor kedua yang cukup mengundang senyum peserta hadir adalah ketertarikan pada lawan jenis dalam proses pencarian jati diri remaja, pada beberapa kasus mendatangkan masalah dan membuat si remaja tadi lari pada obat-obatan terlarang, katanya.
Faktor ketiga masih dalam kaitan pencarian jati diri yaitu keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan dipandang oleh lingkungannya. “Padahal manusia itu pemimpin dan diciptakan setidaknya untuk memimpin dirinya sendiri,” tegasnya.
Menurut Uje, tempat hiburan pun turut menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi terjebaknya seseorang pada narkoba.
Sehubungan dengan itu, ia mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat dan jelas, mengingat tempat-tempat hiburan merupakan lokasi empuk untuk peredaran benda haram tersebut.
Selanjutnya, kata dia, faktor yang tak kalah penting juga adalah kurangnya pengetahuan agama sehingga rendahnya mental generasi muda dalam menghadapi godaan di dunia luar.
“Mereka yang ‘nakal dan badung’ lalu terjebak pada narkoba adalah cerminan dari kurangnya pengetahuan tentang agama,” ungkap Uje. (Sumber : Antara)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR - Timnas Indonesia akhirnya kandas dan gagal lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika. Pertandingan melawan Irak menjadi pertandi...
-
MEDIA SELAYAR - Usia kemerdekaan Republik Indonesia semakin bertambah. Hari Ulang Tahun (HUT) RI Ke - 80 tinggal menghitung hari. Perayaan...
-
MEDIA SELAYAR - Pemprov Sulsel memberhentikan pembayaran gaji sebanyak 2.017 tenaga honorer per 1 Juni 2025. Alasan mendasar karena tidak l...
-
MEDIA SELAYAR — Sejumlah pemuda dan aktivis Kepulauan Selayar yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Selayar menggelar rapat konsolida...
-
MEDIA SELAYAR - Ketua Umum Partai NasDem melalui maklumat dari DPP Partai Nasdem, mengambil langkah tegas dengan mengumumkan non aktifnya 2...