Iklan

Angkutan Sembako Diprioritaskan

Media Selayar
Kamis, 25 Agustus 2011 | 09:55 WIB Last Updated 2020-05-07T08:00:34Z
MEDIA SELAYAR. Dinas Perhubungan akan memprioritaskan angkutan sembako mengantisipasi menipisnya pasokan sembako, baik menuju dan dari Makassar ke sejumlah kabupaten/kota di Sulsel.

Jajaran Dinas Perhubungan diimbau memberikan kemudahan kepada distributor bahan pokok selama pengangkutan, baik melalui jalur darat maupun laut.Berkurangnya pasokan dikhawatirkan akan menimbul kan gejolak harga menjelang Lebaran. “Kami antisipasi di setiap jembatan timbang di kabupaten/ kota tidak mempersulit mobil angkutan barang.

Misalnya muatannya yang melebihi kapasitas, tidak masalah sepanjang itu menyangkut ketersediaan kebutuhan pokok,” kata Koordinator Angkutan Lebaran 2011 Dishubkominfo Sulsel Eddy Batoarung kepada SINDO,kemarin. Distribusi barang melalui jalur darat terus dipantau agar pasokan tetap terjaga.

Pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel agar barang yang didistribusikan bisa sampai di tujuan dan tidak terjadi penumpukan. Sementara untuk jalur laut, di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, distribusi barang juga menjadi perhatian khusus. Barang dari dan ke Pelabuhan Makassar diberikan prioritas pelayanan secara terkoordinasi dengan seluruh instansi terkait.

“Distribusi bahan pokok dari dan ke Pelabuhan Makassar telah dilakukan tiga bulan sebelum memasuki bulan puasa untuk kebutuhan Lebaran 2011 sehingga kebutuhan pokok saat ini cukup tersedia,”kata dia. Khusus untuk angkutan laut, daerah yang rawan kekurangan sembako, yakni Kabupaten Kepulauan Selayar.

Untuk menuju daerah ini, hanya bisa dilalui melalui Pelabuhan Penyeberangan Bira.Arus mudik yang mulai meningkat dikhawatirkan akan menghambat truk-truk pengangkut sembako menuju Selayar. Selain itu,kebutuhan pokok di puluhan pulau terluar di wilayah Kota Makassar dan Kabupaten Pangkep, juga harus menjadi prioritas pemerintah.

Harga Beras Melonjak

Sepekan menjelang Lebaran, harga sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras dan telur di Pasar Terong Makassar perlahan- lahan mulai naik.Kenaikan harga paling banyak adalah beras. Rata-rata kenaikannya mencapai Rp400 untuk segala merek. Pemilik Toko Kelontong Ummu Kalsum, Mansur, mengatakan, harga beras merek Kepala yang sebelumnya dijual Rp6.800 naik menjadi Rp7.200 per kilogram (kg).

Harga beras merek Mandi yang sebelumnya Rp6.500 naik menjadi Rp6.800 per kg. “Hampir semua harga beras mengalami kenaikan jelang Lebaran tahun ini,” katanya kepada SINDO,kemarin. Merek lain, seperti merek Mawar, yang sebelumnya Rp6.800 per kg juga naik menjadi Rp7.200 per kg. Beras merek Bogor yang sebelumnya dijual RpRp5.500 naik menjadi Rp6.100 “Beras ini kami beli dari Soppeng,Sidrap,termasuk Maros,”paparnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras jelang Lebaran tahun ini disebabkan kurangnya pasokan sejumlah daerah produsen beras di Sulsel.“Hukum dagang, kalau barang kurang pasti harga akan naik. Saat kami beli dari daerah, harganya memang sudah naik,”ungkapnya. Harga kebutuhan lain yang juga mengalami kenaikan jelang Lebaran tahun ini adalah telur ayam ras.

Jika sebelumnya Rp29.000 per rak, saat ini naik menjadi Rp30.000 per rak. “Besok akan naik lagi harga telur dan mungkin terus naik sampai menjelang Lebaran nanti,”ujar penjual telur di Pasar Terong Sukma. Menurutnya, kenaikan harga telur disebabkan kurangnya pasokan dari sejumlah daerah penghasil telur, seperti Kabupaten Sidrap.Akibatnya,harganya ikut terdongkrak.

“Dua hari mi harga terus naik. Saya mau ambil banyak, hanya barangnya kurang, ”ujarnya. Harga yang tidak mengalami perubahan dan cenderung turun adalah cabai besar maupun cabai keriting.Penjual cabe di Pasar Terong, Mado Daeng Awing, mengatakan, sebelumnya harga cabe besar Rp10.000 per kg.“Namun, beberapa hari ini harganya turun menjadi Rp8.000 per kg,” katanya.

Cabai keriting yang sebelumnya Rp6.000 per kg turun menjadi Rp5.000 per kg. Turunnya harga cabai karena bertepatan dengan musim panen. “Beberapa daerah mulai panen sehingga barangnya banyak,” paparnya. Harga bawang juga mengalami penurunan.Pemilik Toko Cahaya Terong Haji Aziz mengatakan, sebelumnya harga bawang merah Rp15.000 per kg.Namun, beberapa hari terakhir ini turun menjadi Rp10.000.

“Saat ini sedang musim panen di Nusa Tenggara Barat. Jadi barang berlimpah,” ungkapnya. Sebelumnya Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menjamin tidak akan ada kenaikan harga yang signifikan jelang Lebaran tahun ini.“Kalaupun ada kenaikan harga,pemerintah hanya memberikan toleransi 10%.Untuk sementara belum ada operasi pasar,” pungkasnya. (syamsu rizal/ umran la umbu/sindo)

Bila terdapat kekeliruan dalam penulisan silahkan Kontak Redaksi kami Untuk Klarifikasi
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Angkutan Sembako Diprioritaskan

Trending Now

Iklan